Jumat, 28 Oktober 2011

Hikmah Dari Sebuah Mimpi


Saat itu waktu menunjukkan pukul 05.00 aku terbangun tak terasa detak nafas ini sesak mengingat mimpi yang antara ngeri, dan bahagia. Mimpiku tadi mengingatkanku dengan almarhum kakekku aku bermimpi yang sangat sederhana sekali mimpi itu antara nyata dan tidak nyata, antara tersadar dan tidak sadar.

Ketika itu aku berada di dalam rumah yang bersih, rapi dan nyaman. Tetapi rumah itu tampak kosong seperti tiada orang didalamnya, aku dalam keadaan heran, dalam ketermangunan aku pelan-pelan melangkah ke arah pintu yang pintunya itu hanya terbuat dari kayu yang amat sederhana dan aku terasa ingin membuka pintu itu. Tetapi belum sempatku membuka pintu itu tiba-tiba pintu itu terbuka dengan sendirinya. Aku takut, aku ngeri, mengapa pintu ini bisa terbuka sendiri. Tanpa ku sadar samar-samar cahaya putih itu datang dari atap rumah itu, semakin lama semakin mendekat, semakin berseri-seri sinar itu dan telah tepat di hadapanku, tetapi sinar cahaya itu hanya mengambang dihadapanku, tidak memijak tanah. Ku perhatikan Cahaya itu adalah orang yang sangatku kenal, benar dia adalah almarhum kakekku. Ku sempat bertanya kepada almarhum kakekku "Kek, kenapa kakek datang menghampiriku dan kakek nampak bersinar dengan cahaya ?" begitulah pertanyaanku dengan kakekku. Kakekku ternyata menjawab pertanyaanku dengan senyum haru dan menjawab sangt sederhana sekali, kata kakekku dalam bahasa jawa " yo iolah wong cucune sering bacain kakek'e surah yaasiin (ya ialah orang cucuku sering bacakan yaasiin buat kakek)". Setelah mengucapkan itu, cahaya yang ternyata adalah kakekku sendiri melayang kembali keluar. aku mengejarnya tetapi cahaya itu cepat sekali dan akhirnya menghilang. Dan membangunkanku dari tidurku yang lelap. Dan telah tersadar ku beranjak shalat subuh.

Subhanallah, mimpi ini begitu banyak hikmah yang dapat saya petik yaitu sbb :

1. Bahwa kita sebagai insan yang masih di berikan allah kesempatan menghirup
    udara nan indah ini, pasti akan merasakan yang  namanya kematian dan akan-
    Terputuslah amal kecuali 3 hal Amal Jariah, Ilmu yang bermanfaat dan Anak
    Shaleh yang senantiasa mendo'akan orang tuanya.
2. Jangnlah ketika kita ditinggalkan orang yang kita cinta, yang kita sayangi. Kita 
    sedih berkepanjangan, Karena bukan kebahagiaan yang didapat bagi yang telah
    tiada, tetapi kesengsaraan yang tiada tara karena kita belum ikhlas
    ditinggalkannya.
3. Orang yang telah meninggalkan kita akan bahagia jika kita sebagai keluarga,
    anak, cucu bahkan kekasih jika ditinggalkan bukan Kesedihan yang diberi, tetapi
    hadiah do'a yang diberi itulah yang terbaik, karena sesunggunya ketika kita
    telah wafat makanan kita diakherat adalah do'a.

Mudah-mudahan kisah nyata yang sangat sederhana ini dapat kita ambil hikmah sebagai bahan renungan, dan sebagai bahan ilmu demi kita semua.

Amiin ya rabb...