Selaksa Emas Mencakar Nurani
Seraut Wajah Mencampak Hati
Tak ada Insan yang Menghayati
Semua Tampak Indah tak di Mengerti
Hidup Seakan Mencengkram Jiwa
Pusatkan Dunia yang Hanya Sementara
Rela Tersiksa Karena harta, Tahta, Wanita
Diperdaya Tipu Daya Syaitan Durjana
Hidup Seakan hanya ada di Dunia
Syurganya Hanya dapat di Dunia
Rasa Syukur Hanya untuk Dunia
Tiada Kesyukuran Untuk sang Pencipta
Terbungkus Bungkam seribu Bahasa
Insan tak sadarkan dalam Hatinya
Bahwa Kehidupan sungguh Sementara
Hanya Seperti Singgahan para Musafir
Hiduplah Sebening selembut Sutra
Sebening Murni Curahan Pujangga
Jiwanya Bersumber Taqwa Mulia
Senyum di Kala Duka Menerpa
Dunia Ini hanyalah Sementara yang ia Yakini
Akan Tiba di Pertanggung Jawabkan Nanti
Hari Akhirat yang Kekal Abadi
Nyatanya Sudah pasti Akan Terjadi
Jangan Hidup Sekasar Batu Baja
Keras Jiwa juga Hati, Merangsang Keringnya Hati
Menghancurkan Hati, Dunia yang Berjaya
Jiwanya Nafsu, Hatinya Buta
Kini, Jadilah Hidup Bak Sutra
Lembut Jiwa juga hati, Merambah kepelosok Diri
Mewarnai Hidup yang Menarik Hati
Akhlaq Mulia Bersumber Taqwa yang Hakiki